Admin
Blog

MEMBANGUN KARAKTER GURU MADRASAH SESUAI AL QUR’AN DAN SUNAH

        Guru madrasah merupakan pekerjaan mulia. Ia sebagai sosok yang dapat menjadi suri tauladan bagi peserta didiknya. Karena itulah diperlukan karakter seorang guru yang baik sesuai tuntunan Al qur’an dan sunnah. Guru madrasah yang seperti inilah dapat mengajarkan ilmu dan amalnya secara totalitas sehingga pembelajaran semakin  optimal.
Karakter guru madrasah yang sesuai Al Qur’an dan Sunnah diantaranya : mengikhlaskan ilmu yang diajarkannya, kejujuran, kesesuain kata dan perbuatan, adil 7 egaliter, sopan santun, ketawadhuan, keberanian, penuh canda, sabar dna menahan amarah, menghindari ucapan kotor dan keji serta meminta bantuan orang lain.
Dari karakter guru madrasah yang sudah terbentuk sesuai Al Qur’an dan Sunnah ini diharapkan dapat memberikan nuansa baru dalam membentuk karakter anak didik yang lebih baik dimasa datang. Sehingga mereka tidak kehilangan figur yang dapat ditiru dan diteladani dalam bersikap, amal dan perbuatan di kehidupan mereka. 
Kata kunci : karakter, guru madrasah, Al Qur’an, Sunnah
A.      PENDAHULUAN
Tidak ada pekerjaan yang lebih mulia dari pada pekerjaan sebagai guru atau pengajar. Pekerjaan guru mengajarkan ilmu yang bermanfaat  bagi anak didiknya di madrasah , tentunya diperlukan keikhlasan. Jika guru  madrasah mengikhlaskan amalnya karena Allah swt, maka akan memberikan manfaat kepada anak didiknya serta dengan amalnya itu  mengajarkan kebaikan kepada mereka.
Tugas guru madrasah  tidak terbatas pada penyampaian materi kepada anak didik. Akan tetapi, guru haruslah memiliki tugas yang sulit dan berat, namun sekaligus mudah bagi  mereka yang dimudahkan oleh Allah  swt. Dalam melaksankan tugasnya ini seorang guru madrasah dituntut memiliki karakter yang baik sehingga dapat menjadi tauladan bagi anak didiknya. Diantara karakter yang harus dimiliki oleh seorang guru  haruslah mengacu pada Al Qur’an dan Sunnah, diantaranya sabar, amanah, ikhlas, dan penuh  perhatian kepada orang-orang yang didiknya. Dari karakter guru inilah diharapkan mampu mempengaruhi perkembangan jiwa dan perilaku peserta didik menjadi lebih baik di masa yang akan datang.
B.      KARAKTER GURU MADRASAH SESUAI AL QURAN DAN SUNAH
Figur seorang guru madrasah sangat menentukan terhadap pembentukan jiwa peserta didik. Sudah barang tentu diperlukan karakter guru yang memberikan keteladan bagi anak didik,  sehingga nantinya mereka dapat mencontoh dan meniru karakter guru yang baik. Adapun karakter guru yang baik seuai Al Qur’an dan sunnah diantaranya sebagai berikut :
1.        Mengikhlaskan Ilmu kepada Allah
Seorang guru madrasah diharapkan memiliki karakter mengikhlaskan ilmu dan amal yang dilakukan hanya kepada Allah. Jika ilmu yang diajarkan tidak ikhlas sehingga yang memiliki dan yang mengajarkannya tidak bisa mengambil manfaat apa-apa. Hal ini karena pelakunya tidak mengikhlaskan ilmu dan amalnya  dan tidak menjadikannya di jalan Allah. Tujuan mereka semestinya memberikan manfaat bagi  saudara sesama muslimnya dengan ilmu, pengetahuan dan amalnya.  Namun tujuan itu dapat menjadi tergeser untuk mendapatkan kedudukan, pangkat dan sejenisnya.  Memang benar bahwa terkadang mereka bisa mengambil manfaat dengan ilmu pengetahuannya di dunia  berupa pujian sanjungan dan sejenisnya. Namun semua itu akhirnya akan hilang.
Menurut hadits diriwayatkan Abu Hurairah r.a, Nabi s.a.w. bersabda :
‘Seorang laki-laki yang mempelajari suatu ilmu  dan membaca Al Qur’an dibawa dan ditampakkan kepadanya nikmat-nikmatnya. Dan ia mengenalnya. Kemudian ia ditanya, ‘ Apa yang telah kamu perbuat sehingga mendapatkan nikmat-nikmat itu?’ Ia menjawab, “Aku telah mempelajari suatu ilmu dan mengajarkannya. Dan aku telah membaca Al Qur’an demi kamu.” Kata Allah, “ kamu bohong. Kamu mempelajari ilmu supaya kamu dipanggil alim. Dan kamu membaca Al Qur’an supaya disebut qari”. Sungguh telah dikatakan , “Kemudian diperintahkan kepadanya lalu di seret dengan muka di tanah, hingga kemudian dilemparkan ke neraka”.
Oleh karena itu sudah sepatutnya para guru madrasah menanamkan karakter mengikhlaskan ilmu dan amal kepada Allah, serta mencari pahala dan balasan dari Allah ke dalam jiwa anak-anak didik mereka. Kemudian jika mendapatkan pujian dan sanjungan dari orang-orang, maka itu adalah anugerah dan nikmat dari Allah yang patut disyukuri.
2.       Kejujuran
Sesungguhnya jujur bagi seorang guru adalah mahkota yang , menghiasi kepalanya. Jika ia kehilangan sifat jujur, maka ia kehilangan kepercayaan manusia terhadap ilmu dan pengetahuan yang disampaikannya kepada mereka. Jika mereka mengetahui kebohongan gurunya dalam beberapa hal, maka akan berimbas langsung kepadanya dan menyebabkan jatuhnya di depan murid-muridnya.
Allah sangat memuji orang-orang mukmin yang jujur seperti dalam firman-Nya, “ Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang sabar.” (At Taubah : 119). Seorang guru madrasah yang jujur akan membawa kebaikan dan mengantarkannya masuk ke dalam surga, seperti sabda Rasulullah, “ Sesungguhnya jujur membawa kepada kebaikan. Dan kebaikan akan membawa ke surge. Ada orang yang jujur dan selalu bersikap jujur, hingga ditulis di sisi Allah sebagai orang yang selalu jujur. Dusta membawa kepada perbuatan keji. Dan perbuatan keji membawa ke neraka. Ada orang yang berkata dusta dan senantiasa bersikap dusta sehingga di catat di sisi Allah sebagai pendusta”.
Kejujuran seorang guru madrasah membuat peserta didik percaya kepadanya dan kepada apa yang ia ucapkan. Hal itu juga menyebabkannya dihormati di kalangan para guru dan mengangkat harga dirinya dalam pekerjaannya itu. Kejujuran seorang guru madrasah tampak dalam pelaksanaan tugas yang diembannya, diantaranya adalah mentransformasi pengetahuan secara utuh dilengkapi fakta dan bukti kepada generasi yang akan datang. Apabila seorang guru tidak bersikap jujur, maka ia akan mentransformasikan  ilmu secara tidak lengkap dan sepotong, fakta dan bukti yang diungkap berbeda dengan deskripsi yang seharusnya.
3.       Kesesuaian Perkataan dan Perbuatan.
Seorang guru madrasah adalah orang pertama yang harus melaksanakan apa yang akan diperintahkan kepada anak didik. Hal tersebut disebabkan ia adalah sosok panutan yang akan diikuti. Para murid akan meniru perilaku karakter darinya.  Ini sesuai firman Allah s.w.t, “ Hai orang-orang yang beriman, mengapa kalian mengatakan apa yang tidak kalian perbuat? Amat besar kebencian disisi Allah bahwa kalian mengatakan apa-apa yang tiada kalian kerjakan”.
Tidak ada manfaat apapun yang dapat diambil dari seorang guru yang ucapannya berlawanan dengan perbuatannya. Ketidakkonsistenan sikap guru seperti itu, jika dilihat oleh murid hanya akan menimbulkan  kebingungan besar baginya. Manakah yang benar perkataan ataukah perbuatannya dimana saling bertentangan, serta makah yang harus diikuti.
4.       Adil dan Egaliter.
Allah swt berfirman, “Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran”. Ayat ini menyuruh kita agar berbuat adil kepada diri sendiri dan hamba-hambanya. Termasuk seorang guru madrasah diharapkan mampu berbuat adil  terhadap murid-muridnya. Guru akan menghadapi kondisi yang beragam berkenaan murid-muridnya, baik itu berupa pembagian tugas dan kewajiban. Guru mampu memberikan nilai yang adil, tidak mengistimewakan sebagian peserta didiknya baik karena kedekatan, lebih mengenal, maupun karena sebab lainnya. Karakter seperti ini seperti ini dikatagorikan dzalim yang tidak di ridhai oleh Allah swt.
Karakter tidak adil dari seorang guru madrasah, seperti membeda-bedakan murid akan berakibat timbulnya perpecahan, ketidakharmonisan, permusuhan, dan kebencian di antara murid-murid yang ada. Selain itu, juga akan mengakibatkan terciptanya jurang pemisah yang sangat dalam  antar seorang guru dan murid yang diperlakukan berbeda dengan murid lainnya. Seorang guru harus bersikap adil terhadap murid-muridnya agar timbul rasa persaudaraan dan kecintaan di antara mereka.
5.       Sopan Santun.
Ucapan yang baik dan tindakan terpuji yang dilakukan oleh seorang guru akan membekas pada jiwa setiap orang. Hal ini juga dapat menghilangkan kebencian dan kedengkian dari hati seseorang. Ucapan yang tercermin pada wajah seseorang guru akan berdampak positif ataupun negatif  pada diri seorang murid. Hal ini disebabkan karena keceriaan dan keramahan raut muka melembutkan  jiwa dan menyenangkan  siapapun yang memandangnya.
Seperti Rasulullah merupakan gambaran manusia yang memiliki sopan santun yang sangat luhur, yang sesuai dengan firman Allah swt, “Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti luhur.” Ini menggambarkan kita mencontoh perilaku beliau sebagai sosok manusia yang sopan, mudah memaafkan, penuh toleransi, lembut dan penyayang kepada umatnya.
Kesopansantunan seorang guru  madrasah merupakan sarana untuk mengajar dan mendidik anak. Karena seorang murid biasanya akan bersikap seperti sikap gurunya. Ia akan lebih meniru sikap seorang guru daripada sikap orang lain. Jika seorang guru madrasah memiliki sikap yang terpuji, maka sikapnya itu akan berdampak positif bagi muridnya. Dalam jiwanya akan terpatri hal-hal yang tidak akan dapat dilakukan mesti dengan berpuluh-puluh nasihat dan pelajaran.
6.       Ketawadhuan.
Tawadhu merupakan karakter harus merendahkan hati, utamanya di sisi Allah  sebgai wujud penghambaan , ketidaksempurnaan diri, dan lemah dihadapan-Nya. Adapun sikap rendah hati (lemah lembut) dihadapan sesama makhluk hanya boleh ditunjukkan  dihadapan orang-orang mukmin, Allah swt, berfirman , “ Yang bersikap lemah lembut terhadap orang-orag mukmin, yang bersikap keras (tegas) terhadap orang-orang kafir”. (Al Maai’dah : 54).
Seorang guru madrasah dibutuhkan memiliki karakter tawadhu ini agar sukses berhubungan dengan  Allah dan masyarakatnya. Guru dituntut dalam menyampaikan ilmu, mengajar dan menasehati, berinteraksi langsung pada muridnya dan kedekatannya dengan mereka. Jika seorang guru memiliki karakter tawadhu ini, akan memudahkan murid untuk bertanya, berdiskusi. Dengan karakter tawadhu ini membuat sang guru terhindar dari jiwa yang sombong, pemaksa dan sewenang-wenang berbuat. Ini sesuai sabda Rasulullah , “ Sesungguhnya Allah mewahyukan  agar kalian bersikap tawadhu hingga salah seorang (dari kalian) tidak berbangga diri dihadapan lainnya, dan agar salah seorang dari kalian tidak bertindak sewenang-wenang terhadap yang lain.”
Karakter tawadhu  berlawanan dengan karakter takabur. Seorang guru madrasah yang sombong tidak akan mampu mencapai tujuan pendidikan. Dengan ketakaburannya ia juga tidak akan dapat mengetahui sejauh mana hasil yang telah dicapainya. Hal ini disebabkan dirinya jauh dari para muridnya. Ia tidak dekat dengan mereka. Padahal dengan kedekatan tersebut, ia dapat mengetahui problem dan permasalahan-permasalahan yang sedang dihadapi mereka dan hal-hal apa saja yang menghambat tercapainya tujuan  pendidikan sebagaimana yang telah digariskannya.
7.       Keberanian
Keberanian yang dimaksud di sini adalah  keberanian dalam berkata-kata, keberanian untuk mengakui kesalahan dan kelemahan diri. Ini bertentangan dengan karakter seperti penipu, pengecut dan menghindar dari kesalahan, dan sebaiknya guru menghindari karakter tersebut. Sebagamana dicontohkan rasulullah  sebagai berikut :
Rafi’ bin Khudaij berkata, “Rasulullah datang ke kota madinah sedang mereka (penduduk madinah) sedang mengawinkan tanaman kurma. Ada yang menyebut sedang melakukan penyerbukan pohon kurma. Beliau kemudian bertanya. ‘Apa yang sedang kalian lakukan?’ Mereka menjawab, ‘Kami sedang melakukan hal ini’. Beliau kembali berkata, ‘ Sepertinya jika kalian tidak melakukan hal itu akan lebih baik bagi kalian’. Mereka kemudian meninggalkan pekerjaan tersebut. Hingga akhirnya hasil kurma berkurang.’ Lalu Abu Rafi’ berkata, “mereka kemudian mengadukan hal tersebut kepada rasulullah. Maka rasulullah bersabda,’ Sesungguhnya akan adalah manusia biasa. Jika aku memerintahkan kepada kalian sesutau yang berkeanan dengan agama kalian, maka ikutilah perintah itu. Akan tetapi jika aku memerintahkan kalian atas dasar pendapatku sendiri, maka sesungguhnya aku adalah manusia biasa.’ Pada sebagian riwayat lain disebutkan, ‘Kalian lebih mengetahui persoalan dunia kalian’.
Hadits ini menggambarkan Rasulullah sebagai manusia biasa, beliau mengakui kelemahan yang adab pada dirinya seorang manusia berupa kealpaan, kesalahan dan lainnya. Adapun menyangkut persoalan syariat, tidak diperkenankan adanya kesalahan pada diri beliau. Sikap ini menambah kemulian dan harkat beliau dan tidak mengurangi kedudukan beliau.
Seorang guru  madrasah dengan tugas dan sifat kemanusiannya mungkin saja akan berada diposisi seperti di atas. Jika apa yang dikatakan oleh seorang guru keliru  dalam suatu hal, kemudian ada salah seorang muridnya akan menegur kesalahannya. Dan guru tersebut ternyata memang telah keliru. Guru tersebut akan segera berterima kasih kepada muridnya dan mengakui salahannya, tanpa harus berkelit dan memutarbalikkan fakta sampai murid-muridnya itu menyakini kebenaran apa yang dikatakannya.
8.       Canda Guru kepada Murid
Abu Hurairah r.a berkata, “Orang-orang berkata “ Wahai Rasulullah, engkau mencandai kami?’. Beliau menjawab, ‘Ya akan tetapi aku tidak  mengatakan sesuatu kecuali yang benar”. Ini menggambarkan Rasulullah melakukan senda gurau  dengan muridnya. Senda gurau yang benar tentunya dilakukan sesekali saja, yaitu untuk menghibur dan menarik perhatian pendengar. Namun senda gurau tersebut tidak berlebihan dan terus menerus yang menimbulkan canda tawa yang dapat memalingkan hati dari Allah swt. Ini menghindari agar senda gurau berubah menjadi suatu yang menyakiti orang lain, menimbulkan sifat dengki, dan menjatuhkan wibawa serta kehormatan orang lain.
Dalam diri seorang guru madrasah diharapkan memiliki sifat humoris, sehingga ia sekali memasukkan anekdot dalam menyampaikan pelajarannya.  Hal ini dimaksudkan agar dapat menghindari rasa bosan dan jenuh yang sering kali muncul dalam suasana kelas disebabkan karena pelajaran yang selalu bersifat monoton. Selain itu ankedot juga dapat menyegarkan akal dari rasa lelah dalam menyerap penjelasan sang guru. Anekdot dapat memberi ruang bagi guru untuk sedikit beristirahat. Ia juga dapat menyegarkan otak dan memberikan semangat baru untuk dapat melanjutkan  proses penyerapan ilmu yang disampaikan  dan mengubah suasana kelas yang sering kali dihinggapi suasana hampa. Namun diharapkan dalam senda gurau mengucapkan ucapan kecuali kebenaran, tidak menyakiti hati dan tidak berlebih-lebihan.
9.       Sabar dan Menahan Amarah
Karakter sabar merupakan pengendalian/mencegah dan menahan diri sebagai cermin kepribadian yang sangat mulia dan jiwa dan bersih.  Ketahanan mengendalikan amarah adalah sebuah tanda kekuatan seorang guru. Kesabaran bukanlah tanda kelemahan seseorang. Terlebih lagi jika guru tersebut mampu menuntaskan apa yang ia ingin dicapai. Rasulullah pernah bersabda, “ kekuatan itu bukanlah dengan kekerasan. Akan tetapi, kekutan itu adalah otang yang dapat menguasai dirinya ketika diliputi amanah”.
Kaitannya dengan proses pendidikan, kita ketahui bahwa seorang guru madrasah pasti akan berinteraksi dengan individu-individu yang memiliki karakter beragam. Mereka  juga memiliki pola pikir yang berbeda-beda.  Diantara mereka ada yang baik dan ada pula yang lemah. Ditambah lagi dengan tugas sebagai seorang guru yang harus melakukan aktifitas pembaruan, perbaikan dan pengajaran yang terus menerus setiap harinya.  Aktifitas tersebut harus diikuti dengan problamatika  para murid yang terjadi secara terus-menerus dan tugas-tugas seorang guru lainnya.  Semua hal tersebut mengharuskan  adanya kesabaran seorang guru dalam menghadapinya. Kesabaran bukanlah barang yang mudah didapat. Akan tetapi, ia membutuhkan  latihan yang sangat panjang dari seorang  guru agar ia terbiasa, hingga sifat itu benar-benar terpatri pada dirinya.
10.   Menghindari Ucapan Kotor dan Keji.
Seorang guru merupakan sosok teladan yang diikuti jejak dan langkahnya. Dimana seorang guru diharapkan menghindari ucapan keji, umpatan, dan menghina orang lain termasuk anak didiknya. Jika karakter jelek ini ada dalam seorang guru merupakan bencana besar. Karena bagaimanapun  seorang murid akan mencontohkan gurunya. Baik  hal yang bersifat positif maupun negatif. Karakter yang harus dihindari sebagai berikut :
a.       Hinaan
Nabi saw pernah bersabda, “Seseorang itu akan dihisab dari perbuatan buruknya, yaitu orang yang menghina saudara muslimnya”. Orang yang menghina merasa dirinya lebih baik. Padahal bisa jadi orang yang dihina lebih baik dan lebih mulia dari orang yang dihina
b.      Kutukan dan Umpatan
Dari Abdullah bin Mas’ud r.a, bahwa Rasulullah pernah bersabda, “Umpatan kepada seorang muslim adalah perbuatan fasik, sedangkan membunuhnya dianggap kufur.” Hadits ini menggambarkan bahaw betapa agungnya hak seorang muslim. Orang yang yang mengumpatnya tanpa didasari dengan kebenaran dianggap sebagai perbuatan fasik.
c.       Ucapan Keji dan Kotor
Dari Abdullah bin Mas’ud, bahwa Nabi saw bersabda, “Tidaklah dianggap sebagai seorang mukmin bagi orang yang suka memfitnah, mengutuk, serta berkata keji dan kotor.” Ucapan yang keji timbul akibat kedengkian dan niat hati yang buruk. Seyogyanyalah seorang guru menghindari mengucapkan kata keji dan kotor apalagi terhadap anak didiknya, yang kemungkinan besar akan ditiru oleh anak didiknya.
11.    Meminta Bantuan Orang Lain
Allah swt berfirman,  “ Dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu”. (Ali Imran : 159).  Ayat ini menjelaskan bahwa memusyawarahkan suatu persoalan yang memang membutuhkan musyawarah, pandangan dan pemikiran. Karena biar bagaimana pun dalam bermusyawarah terdapat banyak manfaat, baik dalam hal agama maupun duniawi. Musyawarah dapat menjernihkan pikiran dan akal dipergunakan sebagaimana mestinya, sehingga bermusyawarah dapat menyebabkan akal seseorang menjadi terasah. Meminta pendapat memberikan manfaat dan mengantarkan orang tersebut mendapatkan pendapat yang benar. Ketika seorang guru madrasah menghadapi masalah yang pelik dan rumit terhadap seorang maupun sebagian muridnya. Hal ini membutuhkan kecerdasan dalam mencari akar masalah dan mencari solusinya.  Sang guru hendaknya tidak malu bertanya kepada yang lain  mengetahui sesuatu yang sulit dipahami atau sulit didapatkan solusinya. Bermusyawarah sedikitpun  tidak akan merendahkan derajat seseorang atau mengurangi kehormatannya. Bahkan tindakan tersebut akan menunjukkan betapa akal dan kecerdasan seseorang dapat dikatakan sempurna.
C.      PENUTUP
Figur seorang guru madrasah merupakan tokoh sentral dalam dunia pendidikan. Ia merupakan panutan dan suri tauladan bagi anak didiknya. Apapun yang dilakukan oleh  seorang guru akan diikuti dan ditiru oleh mereka. Karena itulah diperlukan seorang guru madrasah yang memiliki karakter  baik amal dan tingkah laku yang baik berdasarkan Al Qur’an dan Sunnah. Karakter guru madrasah yang baik itulah diharapkan  mendukung proses pembelajaran dan membantu membentuk generasi mendatang yang karakternya yang lebih baik.  

DAFTAR PUSTAKA

-------------, 2010
Asy Syaaami Ahmad Shaleh, 2005. Berakhlak dan beradab Mulia, Gema Insani, jakarta
Syalhub Asy Fuad, 2006. Guruku Muhammaf SAW, Gema insane , Jakarta
Thalib, M. 1996, 50 Pedoman mendidik Anak Mejadi Shaleh. Irsyad Baitus salam . bandung

Foto Profil MI YaBakii Kalisabuk 01

Tampak Gugusan
 Tampak Depan
Tampak Samping

Info Meja 'Pintar' Tingkatkan Kemampuan Matematika Anak


Meja belajar dengan teknologi yang memungkinkan proses interaktif bisa membantu kemampuan matematika murid sekolah dasar. Hal itu diungkapkan oleh para peneliti di Universitas Durham, Inggris, berdasarkan proyek selama tiga tahun yang melibatkan 400 siswa berusia delapan hingga 10 tahun.

Dilengkapi dengan layar sentuh yang memungkinkan interaksi antar beberapa pengguna, meja 'pintar' itu dirancang, diproduksi, dan diuji oleh Universitas Durham. Dengan meja tersebut maka para murid bisa bekerja sama tanpa ada individu yang mendominasi.

Salah seorang peneliti, Dr Emma Mercier, mengatakan meja pintar itu membantu para siswa untuk menemukan beragam jawaban atas pertanyaan aritmetika.

Guru sedikit berinteraksi
Hasil penelitian yang diterbitkan di jurnal pendidikan Learning and Instruction memperlihatkan meja pintar memungkinkan para murid berkolaborasi untuk menemukan jalan keluar. Ditambahkan bahwa siswa lebih terdorong untuk menggunakan ketrampilan matematika dalam memecahkan persoalan jika menggunakan meja pintar dibanding dengan menggunakan kertas.

"Kita bisa mencapai kepiawaian matematika melalui latihan, namun mendorong kemampuan siswa untuk menemukan berbagai jawaban atas persoalan matematika lebih sulit untuk diajarkan," tutur Dr Mercier.

Dengan menggunakan meja pintar yang dikembangkan Universitas Durham ini maka guru juga bisa mendapat masukan secara langsung dan memberikan bantuan setiap saat jika diperlukan.

"Belajar bersama berjalan dengan baik di kelas karena para siswa berinteraksi dan belajar dengan berbagai cara. Siswa menikmati pengerjaan matematika dengan cara ini dan selalu kecewa ketika mejanya dimatikan," tambag Dr Mercier.

Namun karena harga meja mahal maka masih diperlukan waktu yang panjang sebelum meja tersebut menjadi peralatan yang umum di sekolah-sekolah. Bagaimanapun, tim peneliti sudah berhasil menemukan beberapa cara untuk mengurangi biaya pembuatan meja pintar.
 
Sumber :BBC Indonesia

Info Guru Tidak Utuh Terima Tunjangan


Pembayaran tunjangan profesi guru di berbagai daerah di Indonesia hingga Minggu (2/12/2012) tidak utuh diterima guru sebanyak 12 bulan. Pemerintah daerah beralasan dana yang dikucurkan dari pemerintah pusat memang tidak mencukupi.

"Pembayaran tunjangan profesi guru selalu kacau. Kami menutut ada perbaikan dalam sistem pembayaran tunjangan profesi guru," kata Iwan Hermawan, Sekretaris Jenderal Federasi Guru Independen Indonesia.

Iwan mencontohkan, pembayaran tunjangan profesi guru di Kota Bandung tiap triwulan dilaporkan kurang Rp 10 miliar. "Menurut orang Kementerian Keuangan yang kami konfirmasi, alokasi APBN- nya kurang, tidak sesuai dengan usulan Kemendikbud. Akibatnya, Kota Bandung kekurangan Rp 40 miliar. Jadi, tahun 2012 ini hanya mampu membayar delapan bulan," kata Iwan.

Para guru bersertifikat di Kota Bandung tahun ini menerima tunjangan profesi guru untuk 8 bulan dari anggaran 2012 dan satu bulan dari sisa  anggaran tahun 2011. "Itulah keanehannya. Tapi yang jelas, data Kementerian Keuangan tidak akurat dengan data guru di daerah. Jadi, hampir seluruh Jawa Barat tahun 2012 kurang. Akan tetapi, Kemendikbud selalu menyalahkan daerah," kata Iwan.

Menurut Iwan, usai ujian sekolah pada pertengahan Desember ini komunitas guru Jawa Barat akan mendatangi Kemendikbud, Kemenkeu, dan membuat laporan ke Ombudsman. "Harus diusut kekurangan pembayaran tunjangan profesi guru yang terjadi setiap tahu,," kata Iwan.

Sumber Verifikasi

Info Ujian Nasional Dievaluasi


Implikasi perubahan ujian nasional (UN) pada perubahan kurikulum 2013 disorot. Pemerintah diminta mengevaluasi UN, sebab sistem penilaian pun tidak semata dari tes.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh, di Jakarta, Senin (3/12/2012), mengatakan penilaian ditekankan pada dua hal sekaligus yaitu proses dan output.

"Dua-duanya penting. Proses yang sekarang masih lemah kita perkuat lagi dalam evaluasinya," katanya. Pemerintah meyakini pelaksanaan UN sudah mengakomodasi penilaian yang memperhitungkan proses belajar siswa. Sebab, nilai UN hanya salah satu penilaian, ada tambahan penilaian dari sekolah.

"Uji publik kurikulum baru ini untuk menerima masukan yang dapat menyempurnakan kurikulum yang disusun pemerintah. Nanti kami kaji lagi bersama tim ahli untuk memperbaiki hal-hal yang kurang, termasuk dalam evaluasi," kata Nuh.

Pada beberapa uji publik, berbagai pemangku kepentingan pendidikan mendesak pemerinah mengembalikan UN sebagai pemetaan pendidikan. Selama UN masih berfungsi seperti saat ini, yakni penentu kelulusan, perubahan kurikulum 2013 tidak berdampak signifikan dalam perubahan pembelajaran di sekolah.

Sumber Verifikasi

Info Koran Masuk Sekolah Tingkatkan Pembelajaran Bahasa Inggris

Direktur Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hamid Muhammad mengatakan, Program Koran Masuk Sekolah dapat menjadi stimulus pemberdayaan Bahasa Inggris bagi para peserta didik.
“Pembelajaran Bahasa Inggris akan lebih berkembang dengan adanya interaksi peserta didik, guru, dan media,” ujar Direktur Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hamid Muhammad seusai menandatangani nota kesepahaman bersama (MoU) dengan Eksekutif Direktur The Jakarta Post Foundation Yulia Herawati tentang Program Koran Masuk Sekolah di Kemdikbud, Jakarta, Senin (19/12).
 
Turut menyaksikan penandatanganan MoU, Presiden Direktur Jakarta Post Jusuf Wanandi dan Presiden Direktur PT Chevron Pacific Indonesia, Abdul Hamid Batubara.
Menurut Hamid, program yang telah dimulai sejak 2007 ini akan dikembangkan ke 100 sekolah menengah atas dan sekolah menengah kejuruan di sembilan provinsi di Indonesia, yakni di Riau, Jawa Barat, Kalimantan Timur, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Sumatera Utara, dan DKI Jakarta.

“Setiap sekolah akan mendapatkan tiga eksemplar Jakarta Post (koran harian berbahasa Inggris) selama setahun untuk dijadikan pembelajaran di sekolah,” katanya.
Hamid menyampaikan, sejak 2004 dengan penerapan kurikulum berbasis kompetensi, pengajaran bahasa Inggris telah menggunakan pendekatan berbasis komunikasi. Sudah banyak sekolah yang mengubah metode pembelajaran dari berbasis grammar dan struktur menjadi berbasis keterampilan komunikasi.

“Dengan adanya koran masuk sekolah akan menjadi sumber daya yang penting di dalam program pembelajaran bahasa Inggris,” katanya.
Jusuf Wanandi mengatakan, melalui koran masuk sekolah ini pihaknya menerapkan metode pembelajaran Bahasa Inggris, dengan menggunakan surat kabar sebagai sumber pembelajaran. Surat kabar, kata dia, memuat berita aktual yang menyangkut seluruh kehidupan masyarakat, masalah politik, ekonomi, sosial, kebudayaan, dan olah raga. Seluruh berita tersebut selalu terkini,  setiap hari berubah sesuai dinamika kehidupan masyarakat.

“Dengan menggunakan sumber pembelajaran dari surat kabar, murid-murid akan tumbuh menjadi manusia dewasa yang sarat pengetahuan, kreatif, dinamis, dan mengetahui apa yang terjadi di lingkungan sekolah, kota, negara, juga dunia,” katanya.
Abdul Hamid Batubara menyampaikan, program ini telah diuji sebelumnya pada 2008 dan 2009 di beberapa sekolah di sekitar wilayah operasi Chevron.

“Insya Allah melalui koran masuk sekolah ini kita harapkan kemampuan bahasa Inggris, serta minat baca peserta didik dapat semakin meningkat, sehingga mereka siap untuk bersaing di tataran global,” katanya.
Rafif Muhammad Rizqullah, siswa kelas 12 Jurusan IPA SMAN 1 Bekasi, mengaku senang dengan adanya program ini. Menurutnya, sebagai pelajar dia dapat menggunakan koran untuk mencari informasi sekaligus sarana untuk belajar Bahasa Inggris.

“Saya menggunakan koran sebagai materi bacaan untuk kontes debat Bahasa Inggris,” katanya.
Susan Ardjawi, siswi kelas 12 Jurusan Usaha Perjalanan Wisata SMKN 57 Jakarta, mengatakan, kemampuan bahasa Inggris merupakan keharusan di bidang pariwisata. Koran, kata dia, dapat dijadikan sebagai sumber informasi dan sarana belajar membaca. “Koran adalah media yang murah dan efektif untuk pembelajaran,” katanya.

Info Kisi-kisi SDMI SDLB 2012-2013

Setelah Melakukan Re-Indeksasi melalui Sahabat Blog Akhirnya Ketemu Juga Lubang Dokumen sekaligus File yang bisa di Unduh
kisi-kisi-sdmi-sdlb-tahun-2012-2013
Iklan Sedikit
Menerima Pembuatan Blog Simple dan Hemat Opening, Harga Dapat Dinegosiasikan, Segera Hubungi Saya via SMS/CALL Hp 083869947288 - Fauzan Gebang Kalisabuk

Aturan Penyusunan Portofolio Guru




Batas minimal kelulusan (passing grade) adalah 850 yang terdiri dari 3 unsur penilaian :


A. Unsur Kualifikasi dan Tugas Pokok
1. Kualifikasi akademik
2. Pengalaman mengajar
3. Perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran
 Total skor unsur minimal 340Ø
 Komponen 3 minimal 120Ø
 Tidak boleh ada komponen yang kosongØ


B. Unsur Pengembangan Profesi

1. Pendidikan dan latihan/workshop
2. Penilaian atasan dan pengawas
3. Prestasi akademik
4. Karya pengembangan profesi
 Total skor unsur minimal 300Ø
 Skor komponen 2 minimal 35Ø
 Guru daerah khusus total skor unsur minimal 200Ø


C. Unsur Pendukung Profesi
1. Keikutsertaan dalam forum ilmiah
2. Pengalaman organisasi bidang kependidikan dan atau sosial
3. Penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan
 
Total skor tidak boleh nol (minimal harus ada)Ø
Yang perlu diperhatikan




1. Kualifikasi akademik
Ijazah harus sesuai dengan bidang studi yang diampunya saat pengajuan portofolio


2. DIKLAT/WORKSHOP
 Sertifikat dikeluarkan oleh instansi/lembaga/organisasi pendidikanØ
 Disertai hasil kerja/produk untuk kegiatan workshop yangØ ditandatangani penyelenggara kegiatan dan atau kepala sekolah, sedang DIKLAT tidak disertakan hasil kerja
 Diklat/workshop 1 hari = 10 jamØ
 Pendidikan prajabatan/STTPL yang digunakan sebagai persyaratan PNS tidak diperhitungkanØ
 Sertifikat Diklat/workshop yang mendapat penilaian adalah kegiatanØ yang secara langsung meningkatkan kompetensi pedagogik dan profesional guru (relevan) atau kegiatan yang materinya mendukung kinerja profesional guru (kurang relevan)
 Kegiatan yang pelaksanaannya kurang dari 8 jam tidak dapat diajukan sebagai bahan penilaianØ


3. Perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran
 Mengumpulkan 5 buah RP/RPP/SP yang berbeda materi/pokok bahasannyaØ
 RP/RPP/SP sekurang-kurangnya harus memuat :Ø
a. Rumusan tujuan pembelajaran
b. Pemilihan materi ajar/rangkuman materi esensial/pokok
c. Pengorganisasian materi ajar (pembagian waktu/kesesuaian antara materi dengan waktu yang tersedia)
d. Pemilihan sumber/media belajar (disesuaikan dengan skenario pembelajaran)
e. Kerincian skenario pembelajaran (diuraikan tahapan-tahapan kegiatan pembelajaran dari pendahuluan hingga kegiatan penutup)
f. Kesesuaian teknik penilaian dengan tujuan pembelajaran (contoh : jika ada kegiatan praktikum berarti salah satu jenis penilaian yang digunakan adalah penialaian kinerja/unjuk kerja dsb)
g. Kelengkapan instrumen pembelajaran (instrumen apa saja yang termuat dalam RPP harus ada penjabarannya, mulai materi, alat peraga, soal penilaian/tes dan pedoman penskoran)
 RPP merupakan indikator pertama untuk melakukan penilaian dokumen PFØ lainnya, jika RPP tidak memenuhi syarat kelayakan (Instrumen Penialaian RPP) maka dokumen lainnya tidak akan berpengaruh


4. Kecermatan dalam memasukkan setiap unsur penilaian akan sangat menentukan tingkat kelulusan


5. Dokumen berupa karya tulis/karya ilmiah/PTK harus dilampiri bukti photo pelaksanaan kegiatan


6. Alat peraga/media pembelajaran karya sendiri dilampiri bukti photo mulai 0% (bahan baku), proses pembuatan samapai penggunaan dalam KBM


Komponen RPP adalah :


1. Identitas mata pelajaran
Identitas mata pelajaran, meliputi: satuan pendidikan, kelas, semester, program/program keahlian, mata pelajaran atau tema pelajaran, jumlah pertemuan.


2. Standar kompetensi
Standar kompetensi merupakan kualifikasi kemam¬puan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap kelas dan/atau semester pada suatu mata pelajaran.


3. Kompetensi dasar
Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik dalam mata pelajaran ter¬tentu sebagai rujukan penyusunan indikator kompe¬tensi dalam suatu pelajaran.


4. Indikator pencapaian kompetensi
Indikator kompetensi adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan menggunakan kata kerja opera¬sional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan.


5. Tujuan pembelajaran
Tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar.


6. Materi ajar
Materi ajar memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompe¬tensi.


7. Alokasi waktu
Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan un¬tuk pencapaian KD dan beban belajar.


8. Metode pembelajaran
Metode pembelajaran digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembela¬jaran agar peserta didik mencapai kompetensi dasar atau seperangkat indikator yang telah ditetapkan. Pemilihan metode pembelajaran disesuaikan dengan situ¬asi dan kondisi peserta didik, serta karakteristik dari setiap indikator dan kompetensi yang hendak dicapai pada setiap mata pelajaran. Pendekatan pembelajaran tematik digunakan untuk peserta didik kelas 1 sampai kelas 3 SD/MI.


9. Kegiatan pembelajaran
a. Pendahuluan
Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan pembelajaran yang ditujukan un¬tuk membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.
b. Inti
Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD. Kegiatan pembelajaran di¬lakukan secara interaktif, inspiratif, menyenang¬kan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan ini dilakukan secara sistematis dan sistemik melalui proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.
c. Penutup
Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan un¬tuk mengakhiri aktivitas pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau kesimpulan, penilaian dan refleksi, umpan balik, dan tindak lanjut.


10. Penilaian hasil belajar
Prosedur dan instrumen penilaian proses dan hasil belajar disesuaikan dengan indikator pencapaian kom¬petensi dan mengacu kepada Standar Penilaian.


11. Sumber belajar
Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kom-petensi.
PTK
Penelitian tindakan kelas/PTK adalah sebuah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan jalan merancang, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan secar kolaboratifdan partisipatif dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.

Pelaporan PTK, minimal harus memenuhi hal – hal berikut :

1. Judul : ada permasalahan, pemecahan masalah, subyek PTK


2. Pengesahan oleh kepala sekolah, ketua PGRI, ketua UPT kecamatan (untuk guru SD), kepala dinas pendidikan


3. Abstrak meliputi : judul dan nama penulis, latar belakang tujuan dan manfaat, metode penelitian, hasil penelitian, kata kunci


4. Dafatr isi, daftar gambar, daftar tabel, pernyataan keaslian tulisan (jika dipandang perlu)


5. Pendahuluan :
a. Latar belakang masalah
b. Rumusan masalah
c. Tujuan penelitian
d. Manfaat penelitian
e. Ruang lingkup
f. Definisi operasional penelitian/definisi istilah (jika perlu)


6. Kajian Pustaka
a. Uraian tentang variabel 1
b. Uraian tentang variabel 2
c. Kaitan variabel 1 dengan 2


7. Metode penelitian
a. Perencanaan
b. Pelaksanaan
c. Pengamatan
d. Refleksi
e. Subyek penelitian
f. Teknik pengumpulan data
g. Instrumen penelitian
h. Penyiapan partisipan
i. Analisis data


8. Hasil pembahasan
a. Perencanaan siklus 1
b. Pelaksanaan siklus 1
c. Pengamatan siklus 1
d. Refleksi siklus 1
e. Perencanaan siklus 2
f. Pelaksanaan siklus 2
g. Pengamatan siklus 2
h. Refleksi siklus 2
i. De-es-te menyesuaikan
j. Pembahasan siklus/perbandingan antar siklus


9. Penutup
a. Simpulan : merupakan jawaban dari rumusan masalah
b. Saran : terkait dengan simpulan penelitian
c. Daftar pustaka : hanya buku yang dirujuk saja dan ditulis dengan aturan tata tulis ilmiah


10. Lampiran :
a. Kelengkapan RPP
b. Kelengakapan instrumen penelitian
c. Bahan perlakuan : materi ajar, perlengkapan, dan alat-alat tes
d. Surat ijin penelitian (jika ada)
e. Data pendukung lain (bukti otentik bahwa telah dilakukan penelitian) berupa photo kegiatan, denah/bagan, hasil karya siswa dsb

MEDIA/ALAT PERAGA PEMBELAJARAN


Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau ketrampilan peserta sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri peserta pembelajaran.
Sistematika pelaporan media/alat peraga pembelajaran


1. Halaman judul
2. Lembar pengesahan
3. Lembar pernyataan
4. Pendahuluan


MATA PELAJARAN : ……………..
KELAS / SEMESTER : ………………..
MATERI POKOK : ………………….



A. KOMPETENSI DASAR


B. INDIKATOR


C. JENIS MEDIA


D. RASIONAL DAN MANFAAT
Digunakan untuk menunjukkan bahwa makhluk hidup/hewan juga melakukan pernapasan.
E. RANCANGAN


1) Alat dan Bahan
2) Proses Pembuatan


F. PENGGUNAAN
 Digunakan untuk ………………………………………………… ;Ø
 Cara kerja : ………………………………………………………Ø


G. SIMPULAN DAN SARAN
1. Sebuah media yang tepat dan sesuai dengan materi pelajaran akan sangat membantu siswa dalam menyusun sebuah konsep pengetahuan ;
2. …………………………………………………………………………………………..


H. PHOTO PROSES
a) Photo alat dan bahan yang dibutuhkan
b) Photo proses pembuatan
c) Photo pemakaian alat peraga dalam KBM

Sumber Artikel ini Dari Bang Windowsbie7

Info Petunjuk Teknis Pelaksanaan Peraturan Bersama tentang Penataan dan Pemerataan Guru PNS

Di awal tahun 2012 kali ini, Alhamdulillah koneksi internet lancar. Setelah beberapa hari koneksi agak bermasalah, akhirnya hari ini bisa upload file juga. Sehubungan banyaknya teman-teman guru yang menanyakan tentang peraturan bersama 5 menteri yang membahas masalah penataan guru (mutasi guru) yang katanya guru PNS bisa dipindahkan dari propinsi yang satu ke propinsi yang lain. Dan bagi yang tidak mau dimutasi maka akan  di-PHK terutama bagi guru yang sudah bersertifikasi. Untuk itu berikut tentang petunjuk teknis pelaksanaan peraturan bersama lima menteri tentang penataan dan pemerataan guru.

Untuk lebih jelasnya silahkan baca isi dari Petunjuk Teknis Pelaksanaan Peraturan Bersama tentang Penataan dan Pemerataan Guru berikut ini :

Peraturan bersama menteri pendidikan nasional, menteri negara pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi, menteri dalam negeri, menteri keuangan, dan menteri agama Nomor: 05/x/pb/2011,spb/03/m.pan-rb/10/2011,48 tahun 2011,158/pmk.01/2011,11 tahun 2011 tahun 2011 tentang penataan dan pemerataan guru Pegawai Negeri Sipil merupakan implementasi dari amanat Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 Tentang Guru, khususnya yang berkaitan dengan tugas guru dan pengawas dan Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil.

Agar penataan dan pemerataan guru dapat direalisasikan dengan baik, maka perlu pemahaman yang sama antara berbagai pihak yang berkepentingan. Untuk itu, diperlukan sebuah petunjuk teknis yang dapat menjadi acuan bagi pemerintah provinsi atau kabupaten/kota, dinas pendidikan kabupaten/kota, dinas pendidikan provinsi, dan unsur lain yang terkait dengan pelaksanaan penataan dan pemerataan guru pegawai negeri sipil

Petunjuk Teknis ini disusun sebagai acuan dalam implementasi peraturan bersama 5 menteri dimaksud. Petunjuk Teknis ini berisi hal-hal yang berkaitan dengan perhitungan kebutuhan guru, kriteria guru yang dipindahkan, wewenang instansi terkait terhadap pelaksanaan penataan dan pemerataan guru baik pemerintah maupun pemerintah daerah

Karena halaman sebanyak 82 halaman, maka untuk lebih lengkapnya silahkan download dari link di bawah ini: